Khasanah Islam

Filosofi Isi Sesajen





SESAJEN merupakan sebuah keharusan yang pasti ada dalam setiap acara bagi
orang yamg masih teguh memegang adat Jawa. Penyebutan sesajen biasanya
bermacam-macam, ada yang di sebut dengan Dang Ayu dan ada yang disebut
dengan Cok Bakal. Namun pada dasarnya inti dan tujuannya sama.

Banyak orang yang mengartikan sesajen mengandung arti pemberian
sesajian-sesajian sebagai tanda penghormatan atau rasa syukur terhadap
semua yang terjadi dimasyarakat sesuai bisikan ghaib yang berasal dari
paranormal atau tetuah-tetuah. Sehingga warisan budaya Hindu dan Budha ini
dianggap sebagai suatu kemusyrikan. Sebelum menilai demikian, ada baiknya
untuk mengetahui terlebih dahulu arti simbol-simbol atau siloka kearifan
lokal ini.

1.Parukuyan dan menyan
Parukuyan adalah:tempat arang/bara api yang terbuat dari tanah=(tempat sari pati/badan sakujur)
Merah =melambangkan api
Kuning=melambangkan angin
Putih =melambangkan air
Hitam =melambangkan tanah
Maknanya :bahwa saripati dari api,angin, air dan tanah adalah asal badan sakujur/penopang hidup.

Membakar kemenyan/ngukus = ngudag Kusumaning Hyang Jati
Maknanya:Mengkaji dan menghayati seta menelusuri hakekat dari nilai-nilai Ke Tuhanan.
Menyan =Temen tur nyaan/nu enyana/sa enya-enyana
Maknanya:Dalam penelusuran/kajian/penghayatannya harus secara sungguh-sungguh dan sebenar-
benarnya.
Wangi kemenyan = Silih wawangi=Perbuatan baik.

1. Padi, gabah, beras, dan nasi (tumpeng): melambangkan ketuntasan dan
kesempurnaan. Artinya, jika melakukan sesuatu harus dengan tuntas dan tidak
setengah-setengah. Sedangkan tumpeng berasal dari kata tumungkulo sing
mempeng, artinya jika kita ingin selamat, hendaknya kita selalu rajin
beribadah.

2. Urap: artinya jika selama hidup harus mempunyai arti bagi sesama,
lingkungan, agama, bangsa dan negara. Bisa diartikan bahwa, dalam
bermasyarakat harus bisa berbaur dengan siapa saja agar hidup tentram.

3. Bubur panca warna: bubur beras merah, ketan hitam, bubur jagung,
ketan putih, kacang hijau. Ditempatkan di empat penjuru mata angin, satu di
tengah. Melambangkan elemen alam (air, api, udara, tanah, dan angkasa).

4. Jajanan pasar: menggambarkan kerukunan walaupun ada perbedaan,
tenggang rasa.

5. Pisang raja gandeng: pisang raja menyimbolkan agar cita-cita kita
senantiasa luhur, sehingga dapat membangun bangsa dan negara.

6. Ayam ingkung: melambangkan pengorbanan selama hidup, cinta kasih
terhadap sesama juga melambangkan hasil bumi (hewan darat).

7. Ikan bandeng atau ikan asin (berduri banyak): melambangkan rejeki
berlimpah, ikan teri (yang hidupnya bergerombol) melambangkan kerukunan.

8. Telur: melambangkan asal mula kehidupan yang selalu berasa dari dua
sisi yang berlainan seperti warna telur kuning putih, di antaranya
laki-perempuan, siang-malam, dll.

9. Air di gelas dan bunga: melambangkan air minum yang menjadi
kebutuhan hidup manusia.

10. Kopi pahit: melambangkan elemen air namun bukan suatu minuman pokok
(kebutuhan sekunder), dan menjadi minuman persaudaraan bila ada
perkumpulan/pertemuan.

0 comments:

Posting Komentar

Share

Planetcopas