Prinsip Kerja Spherometer
SPHEROMETER
adalah alat untuk mengukur kelengkungan permukaan. Spherometer adalah
menggunakan perangkat dalam mengukur radius kelengkungan permukaan bola.
Sebagai contoh, dapat digunakan untuk mengukur ketebalan slide
mikroskop atau kedalaman depresi pada slide. Bahkan kelengkungan bola
dapat diukur dengan menggunakan Spherometer.
Spherometer terdiri dari mikrometer sekrup berulir ke tripod kecil
dengan skala vertikal diikat. Kepala sekrup memiliki disk lulus
digunakan untuk mengukur putaran fraksional dari sekrup. Skala vertikal
digunakan untuk mengukur tinggi atau kedalaman kelengkungan permukaan.
Pembagian skala vertikal berada di 1 mm, yang merupakan pitch dari
benang sekrup. Kepala sekrup yang lulus ke dalam 100 divisi.
Spherometer terdiri dari scrup yang bergerak ditengah-tengah dan
mempunyai 3 kaki yang ujungnya merupakan titik sudut sama. sisi atasnya
berbentuk piringan berbentuk lingkaran melekat pada scrup dan pembagian
skalanya pada pinggir piringan,batang skala sejajar dengan skrup.
Secara umum spherometer terdiri dari:
A. Sebuah lingkaran dasar tiga kaki luar, cincin, atau setara, memiliki
radius yang diketahui dari lingkaran dasar. Perhatikan bahwa kaki luar
spherometer ditampilkan dapat dipindahkan ke bagian dalam lubang set
untuk mengakomodasi lensa kecil.
B. kaki pusat, yang dapat menaikkan atau menurunkan.
C. perangkat pembaca untuk mengukur jarak pusat kaki dipindahkan.
PRINSIP KERJA SPHEROMETER
Spherometer ini dapat mengukur kedalaman sebuah
lengkungan. Saat spherometer diletakkan pada lensa (permukaannya
lengkung) maka pada skrup pusat akan berputar naik atau turun sesuai
dengan kelengkungan yang dimiliki lensa tersebut. sedangkan 3 kaki yang
sama sisi lainnya memantapkan posisi spherometer pada lensa agar tidak
mudah bergeser. Pada saat skup pusat berputar mengikuti lengkungan
lensa, maka piringan yang terletak pada kepala skup akan ikut berputar.
Sehingga dapat terbaca skala kelengkungan lensa dengan memperhatikan
skala yang ada dipinggir piringan dengan skala 0 – 10,0 m ke atas jika
lensa yang diuku lengkung ke atas dan 0 – 10,0 ke bawah jika lensa yang
diukur lengkung ke bawah dan ditambah dengan skala piringan yang
bernilai 0,01 m.
PERHITUNGAN JARI-JARI BOLA DENGAN MENGGUNAKAN SPHEROMETER
Jika pada spherometer akan mengukur diameter bola
maka :
Pertimbangkan lingkaran dimana DE jarak diameter yang membagi dua AC.
Lihat gambar di samping Jika kita mengetahui jarak BC dan DB kita dapat
menemukan jari-jari lingkaran sebagai berikut:
Maka dapat disimpulkan bahwa R= r^2/2h+ h/2h
Dimana,
R = jari-jari bola
h = ukuran yang diperoleh oleh Spherometer
r = jarak pusat skrup dengan skrup yang disampingnya
Sumber : simplefisika.blogspot[dot]com
0 comments:
Posting Komentar