Menggapai Sukses Dengan Bersedekah
“Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir: seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui,” (QS Al Baqarah [2]: 261).
Jangan kikir. Pesan ini perlu dihayati oleh para eksekutif. Karena penghasilan yang diterima berupa gaji, tunjangan, dan bonus merupakan rezeki dari Allah SWT. Tidak ada alasan sedikitpun untuk berlaku kikir.
Dalam penghasilan yang diterima terselip milik orang lain, yaitu para kaum fakir, kaum miskin dan anak yatim. Mereka adalah kelompok orang yang tidak beruntung secara materi, namun sangat diperhatikan oleh Allah dan Rasul-Nya. Takutlah kepada mereka! Doa mereka makbul dan penderitaan serta tangisan mereka merupakan petaka dosa bagi kita. Bahkan Allah memberikan label atau stempel kepada orang yang tidak memperhatikan mereka, mengabaikan mereka dan membiarkan mereka lapar dengan stempel “para pendusta agama”. Stempel ini sungguh berat dan berdampak pada suramnya masa depan di akhirat kelak.
Allah SWT tidak menyia-nyiakan sedikitpun apa yang kita nafkahkan atau yang kita sedekahkan. Sedekah itulah hakikat milik kita yang sebenarnya, sedangkan yang lain hanyalah titipan dari-Nya. Allah tidak mengabaikan apa yang kita sedekahkan. Dia akan menambah lebih banyak lagi. Dia mengganjar setiap sedekah yang dikeluarkan dengan ganjaran 700 kali, tidak memandang besar atau kecil jumlah yang disedekahkan. Sungguh pembalasan yang berlipat ganda.
Apakah ada pembalasan yang terbaik selain dari balasan Allah? Cobalah telusuri di planet bumi ini, adakah kita temukan seseorang, yang terkaya sekalipun, ketika diberikan sesuatu, dia akan membalas pemberian kita dengan berlipat ganda dan terus menerus? Jangan-jangan pemberian itu dianggap sebagai penghinaan baginya disebabkan nilainya jauh lebih kecil dari kekayaanya.
Tidak pernah ada dalam sejarah umat manusia orang yang bersedekah mengalami degradasi kekayaan, sehingga ia jatuh miskin dan melarat. Bahkan banyak orang bertambah kekayaannya dan meraih kemuliaan karena mengeluarkan sedekahnya. Sebaliknya, tidak sedikit juga orang yang enggan bersedekah mengalami kebangkrutan dan mengidap berbagai penyakit. Perhatikanlah cerita Qorun yang ditenggelamkan Allah ke dalam bumi beserta dengan seluruh hartanya karena kesombongannya.
Berikut sepenggal kisah salah seorang sahabat Nabi Saw, Abdurrahman bin Auf ra yang berprofesi sebagai pedagang kaya dan selalu suskes dalam perniagaan. Dari Aisyah ra, Rasulullah Saw berkata: ”Aku bermimpi melihat Abdurrahman bin Auf masuk surga dengan merangkak”. Ucapan Rasulullah saw tidak pernah dilupakan Abdurrahman bin Auf. Suatu ketika ia pulang dari berdagang di Syam dengan 700 unta yang membawa barang perdagangannya. Beliau mendatangi Umul Mukminin Aisyah ra dan mengatakan: ”Aku bersaksi bahwa kafilah ini beserta muatan dan pelananya, aku infakkan di jalan Allah SWT”. Sungguh penduduk Madinah bersuka cita menerima pembagian harta darinya.
Inilah contoh teladan yang agung. Betapa beliau termasuk salah seorang yang dijamin masuk surga masih bersifat dermawan. Jatuh miskinkah beliau setelah itu. Tidak! Hartanya terus bertambah melebihi harta kekayaan para sahabat lain, dan ia selalu sukses.
Berikut ini adalah beberapa hikmah sedekah:
1. Menyembuhkan penyakit
2. Menambah berkah harta
3. Tiket menuju surga dan menutup pintu neraka
4. Terlepas dari pendusta agama
5. Mendapat naungan Allah di padang Mahsyar
6. Dicintai Allah dan dicintai manusia
7. Para Malaikat berdo’a untuknya
Wallahu a’lam bish-shawab
sumber : detik[dot]com
0 comments:
Posting Komentar